Senin, 27 April 2015

Laporan Praktikum Material Teknik - Wire Drawing

Tujuan Praktikum

a. Mengetahui pengaruh parameter-parameter pada proses penarikan kawat
b. Mengetahui perubahan sifat mekanik dan struktur mikro akibat proses pengerjaan
    dingin serta proses rekristalisasi

II.  Teori Dasar

Wire drawing adalah proses mereduksi diameter suatu batang kawat dari yang tadinya berdiameter besar menjadi lebih kecil.
     Keberhasilan proses wire drawing dipengaruhi oleh :
1. Material kawat
2. Geometri dies
3. Kontak antara kawat dengan dies
4. Spesifikasi produk yang dihasilkan.
            Penarikan kawat adalah proses pengerjaan dingin dimana kawat dilewatkan pada dies dan ditarik sehingga terjadi pengecilan diameter.




Seperti proses cold working lainnya, pada wire drawing terjadi kenaikan kekerasan dan kekuatan yang dikenal dengan sebutan strain hardening. Proses ini akan menurunkan keuletan material yang bersangkutan. Dalam prakteknya untuk menghilangkan kegetasan atau berkurangnya keuletan tersebut dilakukan proses annealing. Proses annealing adalah pemanasan diatas temperatur rekristalisasi yang dilanjutkan dengan pendinginan secara perlahan (laju pendinginan lambat).Proses annealing ini melibatkan perubahan struktur mikro, konfigurasi internal stress, dan dislokasi.

III. Data Praktikum
1.      Pengujian Puntir
Material                       : ST-37
Diameter kawat           : 5 mm
Panjang kawat             : 80 mm
MT maksimum             : 16446.875 Nmm
Putaran maksimal        : 5.71
posisi
n
M(Nmm)
f
f'
t
g
strue
ε
ε(%)
ln strue
ln ε (%)
1
0.053571
2.000E+03
0.336599
0.004207
81.48732
0.010519
141.1402
0.006073
0.607299
4.949754
-0.49873
2
0.107143
4.000E+03
0.673199
0.008415
162.9746
0.021037
282.2804
0.012146
1.214598
5.642901
0.194413
3
0.125
6.000E+03
0.785398
0.009817
244.462
0.024544
423.4205
0.01417
1.417031
6.048366
0.348564
4
0.25
8.000E+03
1.570797
0.019635
325.9493
0.049087
564.5607
0.028341
2.834062
6.336048
1.041711
5
0.5
1.200E+04
3.141593
0.03927
395.7956
0.098175
685.538
0.056681
5.668124
6.530204
1.734858
6
0.973214
1.300E+04
6.114886
0.076436
426.3533
0.19109
738.4656
0.110326
11.0326
6.604575
2.400854
7
1.535714
1.400E+04
9.649179
0.120615
455.4559
0.301537
788.8728
0.174092
17.40924
6.670605
2.857001
8
2.178571
1.457E+04
13.68837
0.171105
472.1899
0.427762
817.8569
0.246968
24.69682
6.706687
3.206675
9
2.660714
1.496E+04
16.71776
0.208972
457.2748
0.52243
792.0233
0.301625
30.16252
6.674591
3.4066
10
3.633929
1.536E+04
22.83265
0.285408
486.7412
0.71352
843.0605
0.411951
41.19511
6.737039
3.71832
11
4.839286
16000
30.40613
0.380077
504.9304
0.950192
874.5651
0.548593
54.85934
6.773727
4.004772
12
5.303571
1.629E+04
33.32333
0.416542
506.3855
1.041354
877.0854
0.601226
60.1226
6.776604
4.096386


Pengolahan Data
            Tegangan geser dan regangan geser
  • daerah elastis
t= 16 MT/πD3                                g = R*f
Contoh : (titik 1)
t    = 16 * 2000 /  π *153   g = 2.5 mm * 0.004247
      = 81.48732 MPa                        = 0.010519
  • daerah plastis
t = (f’d MT/df’ + 3 MT)/2πR3
            Tegangan sebenarnya dan regangan sebenarnya
# criteria Von misces
                        strue = 30.5 x t                        ε = g/30.5
Contoh titik 1 :
strue = 30.5 x t
                      =  30.5 x 81.48732 MPa = 141.1402 MPa
                        ε =  0.010519/30.5 = 0.0060
 Berikut kurva hubungan antara strue dengan ε dengan menggunakan criteria Von misces.

Tegangan alir     
          strue = k εn
log strue = log k + n log ε

dengn memplotkan log strue terhadap log ε kita dapat menghitung harga n dari gradient persamaannya serta harga k dari intersep persamaan tersebut.

Dari kurva hubungan diatas diperoleh persamaan y = 0.1018x + 6.3608

Maka harga n = 0.10118
               Ln k = 6.3608
                     K = 578.7.9
Karena harga k dan n yang didapat jauh dari data yang telah ada pada literature maka untuk perhitungan selanjutnya digunakan harga n dan k dari literature yang ada.

                       

1.      Penarikan kawat
Material                       : ST- 37                              
Semi cone angle          : 7º = 0.121730611 rad
Koefisien gesek           : 0.1
Diameter  Awal           : 4.9 mm
Kekerasan awal           : 20 Hra

Tahap
Dm
Dk
εm
εk
εi
sym
syk
1
4.9
4.4
0
0.2152613
0.215261
0
355.5061
2
4.4
3.9
0.215261
0.4565173
0.241256
355.5061
366.2015
3
3.9
3.34
0.456517
0.7665288
0.310011
432.2498
390.8716
4
3.34
3.05
0.766529
0.9481872
0.181658
494.599
340.1593
5
3.05
2.7
0.948187
1.1919669
0.24378
522.7191
367.1937


tahap
so
F ideal
F gesekan
F geseran
Ftot
sP TP
V (TP)
Load  TP
V ( DP)
Load DP
F terukur
h
εdraw/εten
F TP
F DP
1
282.1477
923.5019
755.8965
349.4266
2028.825
133.4287
2.4
500
2.2
455.555
4905
4468.995
0.455191
2.205923
2
397.4004
1145.317
937.4542
386.66214
2469.433
206.7179
2.3
477.778
2.1
427.778
4687.002
4196.502
0.463797
2.247634
3
465.4075
1264.137
1034.71
332.12415
2630.971
300.2847
2.2
455.555
2
388.889
4468.995
3815.001
0.480483
2.328495
4
509.0276
675.5951
552.982
302.91104
1531.488
209.6158
1.6
311.111
1.5
294.444
3051.999
2888.496
0.441136
2.137815
5
539.1908
752.5881
616.0017
251.44566
1620.036
282.9483
1.7
327.778
1.6
311.111
3215.502
3051.999
0.46455
2.251283

Tahap
Reduksi (%)
HRA
0
0
20
1
10.20408
29
2
20.40816
34
3
31.83673
37
4
37.7551
35
5
44.89796
34


VI. ANALISIS & PEMBAHASAN
              

Pengolahan data pada praktikum ini menggunakan data hasil uji puntir . Hal ini disebabkan state of stress  yang bekerja pada proses penarikan kawat sama dengan state of stress pada uji tarik.

Harga n dan K yang diperoleh dari data uji puntir  adalah masing-masing 0.10118 dan   578.7.9. Untuk harga n yang didapat relative jauh dari literatur yang ada (0.26), namun untuk harga K harga yang didapatkan  tidak terlalu signifikan perbedaanya (530). Perbedaan ini dapat terjadi karena pengmbilan serta penarikan garis singgung untuk menghitung tegangan geser pada daerah plastis tidaklah akurat. Selain itu ada juga pengaruh Kesalahan pembacaan alat pengukuran (disebut kesalahan paralaks).
Kriteria yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah criteria Von Misces. Penggunaan criteria von misces disebabkan karena tingkat keakuratan krietria tegangn von misces lebih akurat , yakni karena memperhitungkan tegangan pada tiga sumbu.
      Pada praktikum penarikan kawat baja ini, sebelum dilakukan proses penarikan specimen mula-mula diukur kekerasan awalnya. Hal tersebut dituukan untuk membandingkan kekerasan kawat untuk tiap tahap reduksi terhadap kekerasan awal. Berikut kurva hubungan antara kekerasan terhadap reduksi :

Secara umum kekerasan specimen untuk semakin besarnya reduksi mengalami pengerasan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh strain hardening. Mekanisme yang terjadi pada saat terjadi strain hardening sbb :
1.                   Tegangan yang diberikan kepada benda kerja (cold Working) , menyebabkan dislokasi bergerak pada bidang gesernya.
2.                   Akibat gerakan dislokasi tersebut , dapat terjadi interaksi dislokasi dengan :
·         Dislokasi lain , sehingga menghasilkan dislokasi terkunci, atau bias juga malah saling menghilangkan (anihilasi).
·         Partikel asing, menghasilkan dislokasi terkunci atau perbanyakan dislokasi (multiplikasi).
·         Batas butir, menghasilkan penumpukan dislokasi atau atu berpindahny dislokasi ke bidang geser tetangganya (dislocation glide).
3.                   Gerakan dislokasi yng mencapai permukaan disebut deformasi plastis.
4.                   Fenomena yang bertanggung jawab terhadap naiknya kekerasan akibat pergerakan dislokasi adalah bertambah banyaknya jumlah dislokasi (multiplikasi). Meningkatnya kerapatan dislokasi ini akan menyebabkan dislokasi tersebut makin sulit untuk digerakan.
Namun demikian pada kurva hubungan tersebut terlihat pada tahap ke 4 dan ke 5, terlihat kekeran specimen malah menurun. Hal tersebut dapat terjadi karena telah hilangnya oksida pada permukaan specimen akibat proses penarikan kawat tadi. Selain itu makin kecilnya dimensi specimen agaknya juga berpengaruh terhadap kekerasannya. Namun demikian hal ini telah diminimalisir oleh beban minor pada uji keras Rockweld A.  Pada pengukuran kekerasan specimen (ST 37), kemungkinan banyak terjadi kesalahan . Hal ini disebabkan karena bentuk penampang dari specimen yang berbentuk tabung sehingga sulit untuk memposisikan indentor tepat berada di tengah-tengahnya.
Jika kita melihat kurva hubungan antara gaya penarikan terhadap reduksi kawat , maka kita akan melihat pengaruh pelumas pada proses penarikan.


Pada kurva diatas terlihat bahwa gaya terukur dengan menggunakan pelumas lebih kecil daripada tanpa pelumas. Hal ini disebabkan karena pengaruh gaya geseknya. Proses penarikan tanpa pelumas lebih besar karena terdapat gaya gesekan yang lebih besar, hal ini mengharuskan kita untuk memberi gaya deformasi (tarikan) pada specimen yang lebih besar. Pada proses penarikan dengan pelumas, secara teoritis gaya gesekan dianggap tidak ada sehingga gaya deformasi yang harus kita berikan lebih kecil. Namun demikian pada prakteknya gaya gesek tersebut tidak dapat sepenuhnya hilang.
         Sedangkan perbedaan antara gaya terukur dan gaya tehitung (terlihat dari kurva hubungan diatas ), dapat terjadi karena :
·         Harga n dan k pada specimen tidaklah sama dengan yang ada pada literature atau tidak sama dengan pada data uji punter yang diberikan (Faktor material).
·         Koefisien gesek dies yang tidak sama dengan 0.1 untuk setiap bagian specimen.
·         Kurang tepatnya sudut dies yang disebabkan karena dies sudah mulai aus.
·         Kekurangakuratan pada saat pembacaan voltase yang terjadi. Hal ini terjadi karena harganya senantiasa berubah-ubah.
Jadi dapat diketahui parameter-parameter yang berpengaruh pada proses wire drawing ini adalah:
·               Material kawat
Penarikan kawat ditentukan oleh seberapa mudahnya material tersebut dapat dideformasi plastis. Setiap material memiliki nilai kekuatan tertentu, demikian pula dengan nilai n dan K nya.
·               Kecepatan penarikan
Kecepatan penarikan tidak boleh terlalu cepat atapun lambat. Bila terlalu cepat, maka kecepatan penarikan tidak seimbang dengan gaya gesekan dan dapat menimbulkan necking pada kawat yang dihasilkan.
·               Kerja yang berlebihan (Redundant Work)
Jika sudut dies semakin besar, maka gaya akan lebih besar pula. Pada pemberian gaya ini akan ada kerja yang berlebihan yang dapat menyebabkan keretakan. Kerja yang berlebihan terjadi karena adanya gaya geseran. Geseran ini dapat terjadi  karena kecepatan di tiap titik pada daerah terdeformasi berbeda.
·               Temperatur
Semakin tinggi temperatur yang diterapkan maka gaya penarikan yang dibutuhkan semakin kecil  Temperatur kerja  adalah di bawah temperatur rekristalisasi. Dan butir yang dihasilkan adalah elongated grain.
Wire Drawing tidak dilakukan di atas temperatur rekristalisasi karena :
o   Toleransi dimensi yang dihasilkan kurang baik.
o   Reduksi yang dihasilkan dalam proses hot working terlalu besar untuk ukuran kawat yang hanya berdiameter 5mm.
·               Gaya gesekan
Gaya gesekan yang terjadi adalah antara dies dengan kawat. Gaya gesek ini mempengaruhi besar gaya penarikan. Gesekan ini bisa dikurangi dengan adanya pemberian pelumas pada dies secara  merata.



Fenomena yang terjadi pada annealing :
  • Recovery: Penyusunan dislokasi menjadi lebih teratur, belum terjadi perubahan butir
  • Rekristalisasi: Pengintian butir baru
  • Grain Growth:
Butir tumbuh equiaksial dan lebih halus dari butir awal
V. KESIMPULAN
  1. Parameter-parameter proses penarikan kawat :
·                     jenis material (faktor material)
·                     Kecepatan penarikan
·                     Gesekan antara dies dan benda kerja
·                     Geometri dies
·                     Temperatur
·                     Kerja berlebihan
·                     Tahap reduksi
·                     Spesifikasi produk yang dihasilkan

  1. Proses penarikan kawat (cold working) kekerasan spesimen/benda kerja meningkat setelah pengerjaan karena fenomena strain hardening.
VI. DAFTAR PUSTAKA
  1. Callister, William D., Material Science and Engineering an Intoduction, New York, 1940.
Dieter, George E., Mechanical Metallurgy, 2nd Edition, New York, 1986

Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Material-is-me Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger