Selasa, 19 Mei 2015

Laporan Praktikum Biologi Mengenal Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

       I.            Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2014
   II.            Judul Praktikum     :  Mengenal Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
 III.            Tujuan Praktikum  :
Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu:
1.      Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
2.      Menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan.
3.      Menyebutkan perbadaan sel hewan dan sel tumbuhan.
4.      Membedakan sel prokariotik dan sel uerkariotik.
 IV.            Dasar Teori    :
Pada  permulaan  abad  XIX  tercipta  Teori  Sel  atas  jasa  para  peneliti  bangsa  Jerman bernama  DUTROCHET,  SCHWANN  dan  SCHLEIDEN. Mereka  inilah  yang  menegaskan bahwa  organ  tumbuh  tumbuhan  dan  hewan  tersusun  dari  sel  sel.  Masih  berkisar  pada  pendapat  para  ahli  jerman, VON  MOHL (1846)  menjelaskan  bahwa  dalam  hal  organ  tumbuh  tumbuhan  dan  hewan  tersusun  dari  sel  sel, namun  yang  penting  bukanlah  dinding  sel  melainkan  isi  sel  yang  disebut  protoplasma. (Sutrian, 2004 : 13 )

Struktur  sel  hanya  dapat  dipelajari  melalui  pengamatan  mikroskop. Mikroskop  cahaya  dipergunakan  untuk   perbesaran  sel  hidup  hingga  1500  kali. Mikroskop  elektron  dipakai  untuk  memperbesar  sel  (mati)  khusus  sediaan  hingga  250.000  kali. (Herlina , 2004 : 50)
Tubuh  tumbuhan  terdiri  dari  satuan  yang  dapat  dikenal  secara  morfologis  yakni  sel, yang masing  masing  diselubungi  oleh  dinding  sendiri  dan  melekat  pada  sel  lain  dengan  adanya  zat  pelekat  antar  sel. Dalam  kumpulan  sel  seperti  itu  dapat  dikenali  pengelompokkan  sel yang  berbeda  dari  segi  struktur  atau  fungsi  atau  dari keduanya.  ( Estiti, 2005 : 10)
    V.            Alat dan Bahan         :
A.    Alat  :
a.       Mikroskop             e. Gelas objek
b.      Pipet tetes             f. Gelas penutup
c.       Skapel                   g. pinset
d.      Kapas
B.     Bahan  :
a.       Sel epitel rongga mulut
b.      Selaput dalam umbi lapis bawang (Allium cepa)
c.       Daun Hydrilla vercillata
d.      Larutan menthylen Blue
e.       Alkohol 70%
f.       Larutan JKJ

  VI.            Cara Kerja    :
A.    Sel Epitel Rongga Mulut
1.      Dibersihkan tangkai skapel dengan alkohol 70%.
2.      Dengan menggunakan tangkai skapel, dikorek bagian dalam bagian pipi.
3.      Dioleskan korekan tadi pada gelas benda, kemudian ditetesi dengan menthylen blue atau bila tidak ada dengan aquades kemudian ditutup dengan gelas penutup.
4.      Diamati dibawah mikroskop mulai dari pembesaran lemah sampai pembesaran kuat.
5.      Digambar 2 atau 3 sel diberi keterangan dari bagian-bagian sel yang terlihat.
B.     Sel Umbi Lapis Bawang (Allium cepa)
1.      Dengan menggunakan pinset, diambil selaput sebagian dalam umbi lapis yang berwarna dari bawang merah.
2.      Diletakkan selaput tipis tadi pada gelas objek
3.      Diteteskan aquades, kemudian ditutup dengan gelas penutup
4.      Diamati dibawah mikroskop dan digambar 2 atau 3 sel serta diberikan keterangan dari bagian bagian sel yang Nampak.
C.     Sel Daun Hydrilla vercillata
1.      Diambil 2 atau 3 lembar daun Hydrilla vercillata yang tersedia dan diletakkan pada gelas objek dan ditetesi dengan air, kemudian ditutup dengan kaca penutup.
2.      Diamati dibawah mikroskop dan diperhatikan aliran sitoplasma pada setiap sel
3.      Digambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan dari bagian-bagian sel yang nampak. Dinyatakan aliran sitoplasma dengan tanda panah.

VII.            Hasil Pengamatan     :
Preparat     : Sel Epitel Rongga Mulut
Pembesaran :
Keterangan:




Disetujui asisten meja

(…………………….)
Preparat     : Allium cepa
Pembesaran :
Keterangan:





Disetujui asisten meja

(…………………….)
Preparat     : Daun Hydrilla vercilliata
Pembesaran :
Keterangan:





Disetujui asisten meja

(…………………….)


 VIII.      Pembahasan  :
Dari hasil kegiatan pratikum dapat dilihat bahwa struktur sel hewan dan sel tumbuhan adalah sama. Mengapa dikatakan demikian? Karena baik sel hewan (sel epitel rongga mulut) dan sel tumbuhan (Allium Cepa) merupakan sel eukariot. Namun dalam perkembangannya, kedua jenis sel tersebut (hewan dan tumbuhan) mengalami perkembangan sesuai dengan lingkungan sehingga timbul berbagai macam perbedaan. Salah satunya adalah peran ekologis, dimana tumbuhan adalah pembuat makanan, sedangkan hewan berperan memakan tumbuhan dan hewan lainnya.
Dapat dilihat juga  perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan pada bagian bagian selnya. Pada umumnya sel tumbuhan memiliki dinding sel inilah mengapa berbagai tanaman terutama pada batangnya cenderung keras, dan kaku. Sedangkan pada sel hewan memiliki membram sel inilah mengapa kulit hewan baik manusia bisa dicubit karena cenderung elastis. Kemudian sel tumbuhan dan sel hewan juga memiliki bagian sel seperti protoplasma pada tumbuhan, cairan sel berupa sitoplasma  dan nukleusplasma pada hewan, dan materi genetic berupa sitoplasma pada kedua sel tersebut, serta organel.
Ternyata setelah diamati ditemukan juga perbedaan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan, perbedaan itu meliputi seperti dinding sel yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan sedangkan sel hewan hanya memiliki membram sel, adanya lisosom pada sel hewan namun pada sel tumbuhan tidak ada, sentriol juga dimiliki oleh sel hewan tetapi pada sel tumbuhan tidak terdapat, namun sel tumbuhan juga memiliki plastida yang tidak terdapat pada sel hewan, akan tetapi sel hewan memiliki mikrotubulus yang sel tumbuhan tidak memiliki. Dan uniknya vakuola yang biasanya terdapat banyak pada sel tumbuhan kini juga dimiliki oleh sel hewan? Mengapa demikian, ternyata sel hewan dapat memiliki vakuola walaupun cenderung sedikit dikarenakan kerana pada sel hewan uniseluler seperti Amoeba ternyata terdapat vakuola.
Karena dari pengamatan pada percobaan digunakan sel epitel pada rongga mulut dan Allium cepa dank arena kedua tersebut merupakan sel eukariot maka dapat disimpulkan bahwa sel eukariot itu memiliki membram inti sedangkan pada prokariot belum memiliki ini, inilah mengapa sel prokarit tidak memiliki pembatas seperti membram inti, dan juga pada sel eukariot setelah diamati ternyata tidak semua sel eukariot memiliki inding sel seperti sel hewan, tetapi pada sel prokariot dinding selnya mengandung peptidoglikan, sedangkan pada sel eukariot tidak mengandung peptidoglikan.

 IX.            Kesimpulan    :
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:
1.      Sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, vakuola berjumlah besar.
2.      Sel hewan memiliki membram sel, sentriol, mikrotubulus, dan vakuola dalam skala kecil.
3.      Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki bagian sel
·            Dinding sel / membram sel
·            Protoplasma / cairan sel (sitolasma dan nukleusplasma)
·            Materi genetik (sitoplasma)
·            Organel
4.      Sel eukariot memiliki membram inti sedangkan pada sel prokariot belum memiliki inti

    X.            Daftar Rujukan   :
Handoko Y Herlina, Santoso I. Beatricia. 2004. Biologi. Jakarta : Hipokrates.
Hidayat B Estiti. 2005. Anatomi Tumbuhan. Bandung: ITB
Sutrian Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh Tumbuhan Tentang Sel Dan

Jaringan. Jakarta: Rineka Cipta

Perbadingan pengamatan praktikum dengan praktikum pada umumnya
Sel epitel pada rongga mulut



·         Allium cepa






Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Material-is-me Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger