BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metabolisme
berasal dari bahasa Yunani “metabole”yang berarti perubahan. Metabolisme kadang
juga diartikan pertukaran zat antara suatu sel atau organisme secara
keseluruhan dengan lingkungannya. Salah satu aktivitas protoplasma yang penting
ialah pembentukan sel baru dengan cara pembelahan. Sebelum sel melakukan
pembelaan maka protoplasma akan aktif mengumpulkan serta mensisntetis
karbohidrat, protein, lemak dan banyak lagi senyawa organik kompleks yang
merupakan bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar untuk sintetis
itu adalah unsur-unsur anorganik yang diserap oleh akar dan gula yang dibentuk
dari karbondioksida dan air dalam proses fotosintetis. Dengan denikian
metabolisme pada organisme multiseluler juga mencakup masalah penyerapan air
serta senyawa-senyawa organik dari dalam tanah serta pengangkutan nutrein ke
tempat sintesa.
Sistem
penyerapan serta transportasi juga penting bagi tumbuhan dan hewan. Pada
tumbuhan maupun hewan yang belum mengikuti struktur organisasi yang rumit,
pengangkutan zat hara serta pertukaran zat dan hasil metabolisme cukup dari sel
ke sel dengan menembus membran plasma dan berlangsung baik secara aktif maupun
pasif. Penyerapan atau pengangkutan pasif berlangsung antara lain secara
osmosis. Sementara penyerapan atau pengangkutan pasif berlangsung dengan
menggunakan energi yang dihasilkan dari respirasi ATP. Banyak sekali yang
dipelajari dalam metabolisme, antara lain difusi, Osmosis, Plasmosis, dan
deplasmosis. Maka untuk itulah kita mempelajari ini, dengan mengetahui proses
terjadinya.
1.2
Tujuan Praktikum
1.
Mengetahui
proses difusi dan osmosis pada organisme hidup.
2.
Mengetahui
proses terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada sel-sel tumbuhan.
BAB II
BAHAN PRAKTIKUM
2.1 Bahan
Adapun bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut ini:
ü Buku Praktikum
ü Kristal CuSO4
ü Aquadest
ü Sukrosa 15% dan 20%
ü Kentang ukuran besar
ü Daun bangka-bangkaan è Rhoeo Discolor
ALAT PRAKTIKUM
3.1
Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan
pratikum ini antara lain sebagai berikut ini :
ü Erlenmeyer
ü Alat tulis
ü Alat gambar
ü Pipet tetes
ü Gelas objek
ü Gelas penutup
ü Silet
ü Mikroskop
ü Stopwatch
BAB IV
CARA KERJA
4.1
Cara kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adlah sebagi berikut :
Ø Sedian 1. Melihat
terjadinya disfusi
a.
Teteskan larutan metilen biru pekat ke dalam gelas piala
berisi aquades. Amati penyebar kristal an warna biru dari metilen biru.
b.
Masukkan kristal CuSO4 ke dalam gelas piala
berisi aquades. Amati penyebaran warna biru CuSO4.
c.
Catat waktu sampai larutan merata (dicatat dalam tabel),
kemudian gambarkan dan jelaskan hasil pengamatan saudara.
d.
Ulangi percobaan dengan melalui metilen biru dan kristal
CuSO4 di atas, tetapi setelah penetesan larutan segera diaduk.
Ø Sedian 2. Melihat
terjadinya osmosis
a.
Kupas kentang, lubangi bagian tengahnya.
b.
Isi gliserin pada lubang tersebut dan beri tanda.
c.
Letakkan pada gelas piala yang telah diberi air dan
eosin. Jaga jangan sampai air melimpah masuk ke permukaan kentang.
d.
Biarkan lebih kurang 15 menit. Amati permukaan gliserin
pada lubang kentang. Catat gambar hasil pengamatan saudara.
Ø Sedian 3. Plasmolisis
dan deplasmolisis pada daun bangka-bangkaan (Rhoeo Discolor)
a.
Sayatlah
permukaan bagian daun Rhoeo
Discolor (bagian berwarna ungu merah).
b.
Letakkan sayatan pada kaca objek yang telah ditetesi
aquades dan tutuplah dengan kaca penutup.
c.
Amati di bawah mikroskop. Apabila sel-sel daun Rhoeo
discolor sudah nampak jelas, teteskan larutan sukrosa pada salah satu tepi
gelas penutup dan pada tepi lainya tempelkan kertas penghisap (kertas saring)
sehingga aquades akan tertarik oleh kertas pengisap dan medium sayatan diganti
oleh sukrosa.
d.
Amati dalam waktu 5 menit. Catatlah semua perubahan yang
terjadi terutama waktu terjadi plasmolisis.
e.
Gantilah larutan sukrosa dengan aquades, amati lagi
selama 5 menit. Catat semua perubahan terutama waktu terjadi deplasmolisis.
f.
Lengkapi tabel awal sel, gambar plasmolisis, gambar
deplasmolisis.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1
Perbedaan Disfusi dan
Osmosis
Adapun perbedaan dari disfusi dan osmosis adalah sebagai berikut
ini :
PEMBANDING
|
DIFUSI
|
OSMOSIS
|
Pengertian
|
Difusi adalah
gerakan spontan partikel dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi
rendah. (misal aroma teh bergerak dari daerah tinggi ke konsentrasi rendah
dalam air panas.)
|
Osmosis adalah
gerakan bersih spontan air melintasi membran semipermeabel dari daerah
konsentrasi zat terlarut rendah ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut
tinggi, menuruni gradien konsentrasi zat terlarut.
|
Proses
|
Difusi terutama
terjadi pada keadaan gas atau dalam molekul gas dan molekul cairan.
Molekul-molekul gas selalu bergerak dan bertabrakan dengan membran. Jika
membran dihilangkan gas akan bercampur karena kecepatan acak.
|
Ini terjadi ketika
media sekitarnya sel memiliki konsentrasi air lebih tinggi dari sel. Sel
bertambah air dan pada saat yang sama, banyak molekul penting, dan partikel
untuk pertumbuhan, juga berpindah dari satu sel ke sel lainnya.
|
Gradien konsentrasi
|
Berjalan dari
gradien konsentrasi tinggi ke gradien konsentrasi rendah
|
Bergerak menuruni
gradien konsentrasi
|
5.2 Fungsi Kentang dalam Percobaan Osmosis
Kentang dalam percobaan osmosis berfungsi sebagai benda yang akan dilalui
oleh air eosin melalui membran-membran
sel yang ada pada kentang. Kentang digunakan sebagai indikator apakah air eosin
dapat memcapai gliserin yang terdapat dalam kentang.
5.3 Perbedaan
Plasmolisis dan Deplasmolisis
§ Plasmolisis
Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari
dinding sel pada sel tumbuhan. Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan
di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air
dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel
dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan
terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana
protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara
dinding sel dan membran. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan
jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan
meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk
menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal
bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
§ Deplasmolisis
Deplasmolisis merupakan kebalikan dari
plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari
dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan
hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat.
Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya
deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali
pada dinding sel.
BAB VI
KESIMPULAN
Difusi merupakan proses perpindahan
atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu
difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh
protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion). Osmosis adalah proses
perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi
zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah
melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Semua ini ada dalam plasmolisis dan
deplasmolisis yang ada dalam pelajaran Metabolisme.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Robinsie W, 1992. Metabolisme.
Andi Publisher. Jakarta.
Anonim.2013.Penuntun
Praktikum Biologi.Universitas Bengkulu.Bengkulu
Mahmud Arasit.1987. Plasmolisis dan Deplasmolisis Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.
Rahmad Fauzi, Gembong.
1999. Panduan Praktikum
Biologi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
0 komentar:
Posting Komentar