Kamis, 30 April 2015

Laporan Praktikum Biologi - Pengamatan Fotosintesis

0 komentar
1.      Tujuan
a.       Untuk mengetahui adanya proses fotosintesis pada tumbuhan
b.      Untuk membuktikan bahwa proses photosintesis memerlukan cahaya dari klorofil dan menghasilkan oksigen

c.       Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis

A.    LANDASAN TEORI
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.[
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini.[18] Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma.Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis

            Reaksi terang

Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.

Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.

Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah:

2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2

Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah:
2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)

Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)

Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah:
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH

Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2
            Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.


Reaksi gelap

Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack.  Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase. http://biodas.wordpress.com/rancangan-pembelajara/bahan-ajar/respirasi-anaerob/
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis
1.      Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2.      Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3.      Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4.      Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.      Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6.      Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
http://organisasi.org/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-proses-fotosintesis-tumbuhan-hijau

  
 B.     ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1.      Alat
a.       Gelas piala
b.      Tabung reaksi
c.       Corong
d.      Kain lap
e.       Ember+air bersih
f.       Silet (kater)
2.      Bahan
a.       Es
b.      Air hangat
c.       Tumbuhan hydrila

C.     CARA KERJA
1.      Merangkai alat sperti dibawah
a.       Memasukkan tanaman hydrila secukupnya kedalam corong
b.      Menutup bagian corong dengan tabung reaksi
c.       Memasukkan corong yang berisi tanaman hydlrila kedalam gelas kimia dengan posisi terbalik, mulut corong berada di bawah.
2.      Tabung A  : di tempatkan pada cahaya matahari penuh
Tabung B  : di tempatkan di tempat yang teduh (tampa cahaya)
Tabung C  : di tempatkan di tempat yang terkena matahai penuh dan di tambahkan air es
3.      Mengamati bentuk gelembung gas pada setiap perlakuan. Menghitung jumlah gelembung yang moncul setiap saat(1/5 menit) ) selama 25 menit
4.      4. Membuat table dan kurva hubungan jumlah gelembung dengan waktu

D.    HASIL PENGAMATAN


No
Waktu 1/ 5 perlakuan, 25 menit
Perbandingan jumlah gelembung ¼ perlakuan,
Di tempat yang terkena sinar matahari
teduh
Air biasa
Air dingin
Air biasa
1
5 menit
310
93
-
2
10 menit
360
136
-
3
15 menit
395
132
-
4
20 menit
340
195
1
4
25 menit
460
192
-






A.    PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kita membahas masalah fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan air, dan membuktikan bahwa proses potosintesi sangat memerlukan cahaya dan hasilnya menghasilakn oksigen dan apa-apa saja yang mempengaruhi proses potosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang terdapat dalam kloroplas. Reakis yang terjadi pada potosintesis adalah
----->6CO2 + 6H2O                                    6C6H12O6 + 6O2
Dari reaksi tersebut kita dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis terbentuk oksigen. Percobaan pertama mencoba membuktikan hal tersebut. Hydrilla dimasukkan ke dalam gelas beaker yang terlebih dahulu telah dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia, kemudian dimasukkan air yakinkan pada saat air memenuhi gelas beaker dan masuk kedalam gelas kimia tidak terdapat gelembung udara dari luar. Gelas beaker yang berisi air ini diletakkan di 2 tempat yang berbeda kadar cahaya yang bertujuan untuk memperoleh hasil gelembung yang berbeda pula jumlahnya sehingga didapatkan hubungan antara jumlah gelembung dengan kadar cahaya yang ada. Tempat yang dipilih adalah didalam ruangan dan diluar ruangan dengan cahaya yang maksimum dengan lama pengamatan bervariasi dari 5 menit, 10 menit, dan 15 menit, 20 menit, sampai 25 menit.
Gelembung udara yang dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis pada Hydrilla menghasilkan oksigen. Berdasarkan hasil pengamatan jumlah gelembung udara yang dihasilkan pada perlakuan  dalam medium air di tempat terang dalam ruangan lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan  yang ditempatkan diluar ruangan ditempat terbuka dengan intensitas cahaya  walaupun waktu yang digunakan sama. Hal ini membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat mempengaruhi proses fotosintesis. Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk proses fotosintesis, sebaliknya dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat berlangsungnya proses fotosintesis.
Dan pada percobaan yang menggunakan air yang di tambahkan es gelembung yang timbul lebih sedikit ini karnakan karna suhu yang kecil mengakibatkan proses potosintesis menjadi terhambat, sehingga gelembug yang timbul sedikit.
Jadi selain intensitas cahaya dan kadar CO2, juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah temperatur, kadar 02, kadar air dan unsur mineral yang ada. Laju pembentukan oksigen dapat digunakan sebagai suatu petunjuk untuk laju fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan.
Dan dari gravik juga dapat kita liahat perbandingan laju fotosintesis yang berlaku pada masing-masing perlakuan, dapat kita liahat pada hydrila yang di taruh di tempat terang memeiliki gelembung yang lebih banyak di bading yang di taruh dih ruangan gelap, bias di bilang potosintesis tidak dapat berlaku jika berada di ruangan gelap atau tidak ada cahaya, di karnakn karna tumbuhan membutuhkan cahaya untuk mengurai senyawa menjadi O2.

B.     KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut
1.      Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
2.      Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.
3.      Intensitas cahaya matahari sangat mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses fotosintesis.
4.      Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.



DAFTAR PUSTAKA


Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.
_http://organisasi.org/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-proses-fotosintesis-tumbuhan-hijau

Read full post »

LAPORAN PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA NX – 2000 | VISUAL BASIC 6.0 | 7 SEGMENT

0 komentar
Tujuan

1.      Memahami kegunaan Interface NX-2000 seperti interface paralel dan serial board.
2.      Mengetahui port-port yang terdapat di interface NX-2000 .
3.      Mengetahui penggunaan aplikasi Visual Basic.
  1. Memahami Seven Segment Led Display Board.
  2. Dapat mengimplementasikan pengalamatan data, control, dan status Bus ke LED            Display Board dan Switch Input Board.
  3. Dapat membuat program sederhana untuk menjalankan modul I/O (Switch Input Board dan Led Display Board) .
  4. Dapat membuat program sederhana untuk mengendalikan Seven Segment Led Display melalui parallel port

Alat dan Bahan

  1. Satu paket perangkat interface NX-2000
  2. PC dengan OS Windows XP
  3. Visual Basic 6.0

Prosedur Percobaan
  1. Melihat dan mendengarkan prosedur asisten praktikum
  2. Menyiapkan alat dan bahan
  3. Mencoba praktikum secara berkelompok
·   Menghubungkan perangkat interface NX-2000 dengan computer menggunakan kabel parallel
·   Menghubungkan perangkat interface NX-2000 ke catu daya dengan menggunakan adapter
·   Menghubungkan Port Data Bus dengan LED data bus menggunakan kabel data
  1. Mencatat hasil praktikum


PEMBAHASAN

NX-2000 merupakan paket modul untuk eksperimen atau percobaan- perangkat tentang interfacing dengan computer.
Dalam interface NX-2000 terdiri dari tiga modul utama, yaitu :
  • S-Board : Board interface port serial RS – 232
  • P-Board : Board interface port parallel
  • U-Board : Board interface port USB 1.0 / 1.1
Dalam Interface NX-2000 ada yang berfungsi sebagai Data Bus, Status Bus dan Control Bus. Perangkat ini dapat mengirim dan menerima sinyal data melalui port-port yang ada di Interface NX-2000 dari perintah yang kita ketikkan melalui Aplikasi Visual basic.
Address Port yang ada di interface NX-2000 :



LPT 1
LPT 2
LPT 3
DATA BUS
378H
3BCH
278H
STATUS BUS
379H
3BDH
279H
CONTROL BUS
37AH
3BEH
27AH

Untuk pengiriman sinyal data dari aplikasi Visual Basic ke interface NX-2000 menggunakan sistem bilangan Hexadesimal yang dimulai dari     1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.

Visual Basic
Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman berorientasi objek yang mudah untuk dipelajari. Visual Basic juga cukup andal untuk digunakan dalam pembuatan berbagai aplikasi komputer khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).


Parallel port
Parallel port sering digunakan untuk interface dalam pembuatan suatu proyek. Port ini dapat memungkinkan input sampai 9 bit sekaligus atau output sampai 12 bit pada saat yang sama sehingga meminimalkan rangkaian eksternal dalam penggunaannya. Port parallel terdiri dari 4 jalur control, 5 jalur status, 8 jalur data dan sisanya tidak dihubungkan atau juga dapat dihubungkan sebagai ground. Parallel port sering ditemukan pada PC sebagai konektor male/female 25 pin. Kelebihan penggunaan Parallel port dibandingkan dengan Serial port adalah Parallel port akses lebih cepat karena data yang diterima dan diolah secara bersamaan.
Parallel port distandarisasikan di bawah standar IEEE 1284 pada tahun 1994. Tujuannya untuk mendesain driver dan device baru yang saling kompatibel satu sama lainnya dan tetap kompatibel dengan Standard Parallel Port (SPP).
Standar ini mendefinisikan 5 mode operasi parallel port yaitu sebagai berikut :
Compatibility Mode (Centronics Mode), Nibble Mode,  Byte Mode,  EPP Mode, dan ECP Mode.
Mode Compatibility, Nibble dan Byte hanya menggunakan hardware standard yang terdapat pada original parallel port card. Sedangkan mode EPP dan ECP membutuhkan hardware tambahan dan lebih cepat dibandingkan dengan mode lainnya, namun EPP dan ECP tetap kompatibel dengan standard parallel port sebelumnnya.

Serial port
Komunikasi serial adalah komunikasi yang tiap-tiap bit data dikirimkan secara berurutan dalam satu jalur / kabel. Dalam komunikasi serial dikenal ada dua mode komunikasi serial:
1. Mode Sinkron.
Mode sinkron merupakan mode komunikasi yang pengiriman tiap bit data dilakukan dengan menggunakan sinkronisasi clock. Pada saat transmitter hendak mengirimkan bit-bit data, harus disertai clock untuk sinkronisasi menuju receiver.
2. Mode Asinkron.
Mode asinkron merupakan mode komunikasi yang pengiriman tiap bit data dilakukan tanpa menggunakan sinkronisasi clock. Transmitter yang ingin mengirimkan bit-bit data harus menyepakati suatu standar (UART) sehingga data yang dikirimkan menyertakan bit-bit tertentu yang telah disepakati oleh transmitter dan receiver.

Standar UART terdapat pada IC yang dapat mengkonversi 8 bit data ke dalam aliran serial untuk dikirimkan menuju receiver, demikian sebaliknya pada saat menerima dari serial maka IC UART akan mengubah data serial menjadi 8 bit data yang selanjutnya dapat diproses.





Berikut merupakan fungsi masing-masing port pada serial :
1. DTR (Data terminal Ready)
DTR berfungsi sebagai indicator yang berguna untuk menunjukkan kapan modem akan digunakan dan modem menset DSR untuk mengidentifikasikan bahwa modem sudah siap dan koneksi sudah tersambung.
2. RTS(Request To Send)
Berfungsi untuk menset agar computer dapat meminta persetujuan untuk mengirim.
3. TxD(Transmit Data)
Berfungsi untuk proses pengiriman data.
4. CTS(Clear To Send)
Berfungsi untuk menginformasikan kepada computer bahwa modem sudah siap untuk menerima dan mengirim lewat kabel telepon
5. DSR(Data Set Ready)
Untuk mengidentifikasikan DTR. Bila DTR dibuat drop oleh computer maka akan menyebabkan kebanyakan modem menjadi terputus. Setelah terputus maka modem akan menyatakan bahwa DSR Low


6. DCD(Data Carier Detect)
Pada modem, untuk mengaktifkan Jalur transmisi pada saluran komunikasi. DCD akan aktif apabila modem mendeteksi adanya Carrier dalam jalur transmisi pada ujung saluran komunikasi

7. RI(Ring Indicator)

Pada modem, merupakan pendeteksi adanya sinyal telepon yang masuk pada saluran modem. RI akan aktif apabila ada yang menggunakan jalur komunikasi telepon.



Seven Segment LED Display
Seven Segment merupakan gabungan dari 7 buah LED (Light Emitting Diode) yang dirangkaikan membentuk suatu tampilan angka seperti yang terlihat pada gambar 1.1 di bawah ini.



Seven Segment terdiri dari 2 jenis, yaitu Common Katode (kaki katoda dihubungkan bersama) dan Common Anode (kaki anoda dihubungkan bersama). Pada percobaan ini yang digunakan adalah Common Katode. Hubungan masingmasing Led yang dirangkai pada common katoda dan common anoda dapat dilihat pada gambar 1.2 di bawah ini.



Seven Segment LED Display merupakan salah satu bagian dari modul CITS NX-2000 yang dapat digunakan untuk menampilkan display angka dari program yang kita buat yang dikirim melalui modul paralel. Jadi, untuk mengkonfigurasikan sistem ini kita memerlukan modul paralel dan modul Seven Segment LED Display dari CITS NX-2000.
Untuk membuat suatu tampilan angka maka kita harus mengaktifkan segment (LED) yang kita perlukan, dan menon-aktifkan segment (LED) yang tidak diperlukan. Misalnya untuk membuat angka 1, maka mengaktifkan LED b (D1) dan LED c (D2), dan menon-aktifkan LED yang lainnya. Berikut ini tabel pengalamatannnya berikut tampilan outputnya.


Output (EX-01 LED Display Board)
· Hubungkan Parallel Board dengan PC. Hubungkan dengan menggunakan Parallel Bus antara Parallel Board dengan LED Display Board (seperti gambar 1.3 di bawah ini)


· Jalankan Microsoft Visual Basic 6.0. Agar Visual Basic dapat mengontrol Parallel Board, maka kita harus memasukkan module InpOut (Inpout32.bas) yang telah disediakan. Masukkan perintah sebagai berikut
Menyalakan dan mematikan LED melalui data bus (378H)
Private Sub Command1_Click()
Out &H378, &HFF
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Out &H378, 0
End Sub

Perintah tersebut di atas untuk menyalakan dan mematikan LED Display dengan menggunakan alamat data bus (378H)
Private Sub Command3_Click()
Out &H37A ,&HF4
End Sub
Private Sub Command4_Click()
Out &H37A ,&HFB
End Sub
Perintah tersebut di atas untuk mengaktifkan LED display dengan menggunakan alamat control bus (37AH)
Input (EX-03 Switch Input Board)
· Hubungkan Parallel Board dengan PC. Hubungkan dengan menggunakan Parallel bus antara Parallel Board dengan Switch Input Board (seperti gambar 1.4 di bawah ini).


· Jalankan Microsoft Visual Basic. Agar Visual basic dapat mengontrol Parallel Board maka kita harus memasukkan modules inpout (Inpout32.bas) yang telah disediakan.
· Masukkan perintah sebagai berikut.
Menerima Input melalui Status Bus
Private Sub Command1_Click()
Text1.Text = Inp(&H379)
End Sub

Perintah tersebut diatas digunakan untuk menerima input dari EX-03 Switch Input Board dengan menggunakan alamat status bus (379H) dan menampilkannya pada text1.text pada form visual basic.

Mengendalikan Seven Segment (EX-02 7Segment Led Display Board)
· Hubungkan Paralel Board dengan PC. Kemudian hubungkan Paralel Board dengan LED 7 Segment Display Board (seperti gambar 1.5 di bawah ini).


· Jalankan Microsoft Visual Basic. Agar Visual basic dapat mengontrol Paralel Board maka kita harus memasukkan modules inpout (Inpout32.bas)yang telah disediakan.
Dim index As Integer
Dim Number(0 To 9) As Integer
Private Sub Command1_Click()
If index < 10 Then
Out &H378, Number(index)
index = index + 1
Else
index = 0
End If
Out &H37A, &H5
End Sub

Program tersebut akan menampilkan angka 0 sampai 9 setiap kali kita klik command button. Dan setelah sampai pada angka 9 apabila kita masih klik akan kembali lagi mulai dari 0.
     
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan diatas,dapat disimpulkan bahwa komunikasi data pada perangkat NX-2000 dapat diprogram melalui Visual Basic 6.0 dengan perantara kabel parallel di PC. Dengan output 7 Segment led display, dibutuhkan module
INPOUT32.BAS pada Visual Basic 6.0 agar dapat berjalan dengan benar.


DAFTAR PUSTAKA
Read full post »
 

Copyright © Material-is-me Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger