Selasa, 19 Mei 2015

Laporan Praktikum Mikrobiologi - Percobaan Sterilisasi Alat dan Bahan Biakan

I.       PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi pada umumnya. Secara pengertian mikro biologi tidak jauh berbeda dengan biologi itu sendiri, hanya saja kata ‘’mikro’’ yang melekat pada mikrobiologi menimbulkan pengertian terhadap organisme yang  memiliki ukuran kecil atau mikroskopi. Mikroba adalah jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut mikroorganisme atau jasad renik. Pengertian alat dan  sterilisasi merupakan hal mendasar yang harus diketahui dan dikuasai karena penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan mikrobiologi selanjutnya. Obyek yang terbebas dari mikroba disebut dengan steril. Sterilisasi sangat diutamakan baik alat-alat yang siap pakai maupun medianya.
Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga dalam sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Oleh karena itu, bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi karena merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi. Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan praktikum sterilisasi alat dan bahan biakkan guna memberikan pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi serta menambah pengetahuan dan keterampilan tentang tekik atau tatau cara sterilisasi dalam mkrobiologi
B.     Tujuan Praktikum
Tujuan dalam praktikum sterilisasi alat dan bahan biakkan sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui beberapa metode sterilisasi alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan mikrobiologis.
2.      Untuk mengetahui dan memahami hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan sterilisasi peralatan dalam pengamatan mikrobiologis menurut metode sterilisasi yang digunakan seperti sterilisasi fisik dan kimiawi.
C.    Kegunaan Praktikum
Kegunaan dalam praktikum sterilisasi alat dan bahan biakkan adalah sebagai berikut :
1.      Dapat mengetahui beberapa metode sterilisasi alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan mikrobiologis.
2.      Dapat mengetahui dan memahami hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan sterilisasi peralatan dalam pengamatan mikrobiologis menurut metode sterilisasi yang digunakan seperti sterilisasi fisik dan kimiawi.

 II. TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Sterilisasi.
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (Gruendemann dan Fernsebner, 2006).
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua mikroorganisme pada bahan makanan. Sterilisasi biasanya dikombinasi dengan pengemasan hermetis untuk mencegah kontaminasi ulang. Yang dimaksud pengemasan hermetis adalah pengemasan yang sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh mikroorganisme, air, ataupun udara (Purnawijayanti, 2001).
Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu 211oC selama beberapa waktu tertentu. Tujuan pemanasan adalah memusnahkan bakteri patogen dan spora bakteri elostridium bolulinum yang berbahaya. Metode sterilisasi yang paling umum dilakukan adalah menggunakan kaleng atau kemasan tetra pack (Yuyun dan Gunaisa, 2011)
Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses dengan metode tertentu dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat ditunjukkan lagi adanya mikroorganisme hidup. Metode sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih sangat bergantung pada keadaan serta kebutuhan setempat. Apapun pilihan metodenya, hendaknya tetap menjaga kualitas hasil sterilisasi. Kualitas hasil sterilisasi peralatan medis perlu dijaga terus mengingat risiko kontaminasi kembali saat penyimpanan dan terutama pada saat akan digunakan dalam tindakan medis (Darmadi, 2008).
B.     Metode Sterilisasi.
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan cara fisik maupun kimia. Metode fisik didasarkan pada tindakan pemanasan (proses autoclaving, sterilisasi ternal kering atau sterilisasi ternal basah), iradiasi (irradiasi-ƴ), atau pada pemisahan secara mekanis melalui filtrasi. Cara kimia mencakup sterilisasi gas dengan etilen oksida atau gas lainnya dan menyampurkan agens pensteril (misalnya glutalardehid) pada larutan desinfektan (Pruss, et al., 2002).
Sterilisasi dengan panas kering dilakukan dengan menggunakan oven. Sterilisasi dengan panas kering sering kali digunakan untuk mensterilkan perangkat kaca. Dalam keadaan kering, struktur protein bersifat lebih sabil dan tidak mudah rusak sehingga untuk mematikan organism diperlukan suhu panas kering yang jauh lebih tinggi dan lebih lama bila dibandingkan dengan suhu pada pemanasan lembap (Gunawan A. W, 2008).
Metode sterilisasi steam yaitu dengan cara penguapan dalam tekanan meresap kedalam benda yang permeabel dan menyebabkan koagulasi protein selular, yang dapat mematikan mikroba dan spora. Dan metode sterilisasi kimiawi caranya yaitu dengan menghentikan metabolisme protein seluler sehingga mematikan mikroba dan spora (Baradero, et al., 2009).
Sterilisasi dengan tekanan, metode sterilisasi yang biasa dilakukan untuk semua kirgi dan instrumen genggam adalah menggunakan autoklaf uap atau kimia. Instrument yang telah dibungkus kasa diautoklafkan selama 20 menit pada suhu 121ºC dan tekanan 15 psi. Ini akan membunuh semua bakteri, spora, dan virus (Walton dan Torabinejad, 2008).

 III.       METODOLOGI PRAKTIKUM
A.    Tempat dan Waktu
Praktikum ini bertempat di Laboratorium Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo Kendari, pada hari, Kamis, 23 Oktober 2014 pada pukul 13.00 WITA sampai selesai.
B.    Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah alkohol 70%, spritus, kapas steril, aluminium foil.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah lampu bunsen, cawan petri, jarum ose, erlenmeyer, tabung reaksi,  gelas kimia, sikat tabung, pipet tetes, lap halus, dan lap kasar.
C.Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan pada praktikum ini yaitu :
a.      Sterilisasi Model Kimiawi
1.      Menyiapkan cawan petri dan gelas obyek (terbuat dari bahan plastik/gelas). Mencuci hingga bersih lalu mengeringkan peralatan dengan kain lap halus.
2.      Menyiapkan larutan alkohol (70%).
3.      Menyiapkan kapas steril.
4.      Menuangkan larutan alkohol secukupnya pada kapas steril kemudian menggosokkan pada cawan dan gelas obyek secara merata.
5.      Cawan dan gelas obyek steril siap digunakan.
b.      Sterilisasi Model Panas
1.      Menyiapkan jarum ose
2.      Menyiapkan lampu bunsen dan isi dengan spiritus
3.      Menyalakan lampu bunsen
4.      Melewatkan jarum ose di atas nyala api hingga tampak berwarna merah pada ujung jarum ose
5.      Jarum ose siap untuk digunakan
 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2.  Hasil pengamatan sterilisasi alat dan bahan biakan.                     
No.
Sterilisasi
Alat Yang Disterilisasikan
1.






Sterlisasi kimia






-          Gelas kimia
-          Erlenmeyer
-          Tabung reaksi
-          Cawan petri

2.
Sterilisasi Fisik
a.    Menggunakan oven




b.   Menggunakan lampu bunsen
      
-          Gelas kimia
-          Erlenmeyer
-          Tabung reaksi
-          Cawan petri

-          Jarum ose
                                                                                                                            


 B.    Pembahasan.
Sterilisasi adalah sebuah proses untuk menghilangkan bakteri yang ada pada peralatan baik itu yang bersifat patogen maupun apatogen. Dalam melakukan suatu pengamatan terhadap obyek mikrobiologi mengharuskan kita untuk menggunakan peralatan yang steril agar hasil pengamatan yang kita lakukan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam hal ini kontaminasi bakteri lain pada hasil pengamatan sangat tidak diinginkan.
Peralatan yang umumnya disterilisasi terbuat dari bahan gelas atau kaca, plastik dan besi. Dalam melakukan sterilisasi perlu diketahui mana alat yang terbuat dari bahan yang tahan dan tidak tahan panas maupun bahan yang memiliki batas panas maksimal yang mampu diterimannya. Hal ini bertujuan agar peralatan yang disterilkan tidak rusak, misalnya saja untuk mensterilkan peralatan plastik dengan menggunakan sterilisasi panas kering, sudah tentu yang terjadi adalah hal-hal yang tidak diinginkan seperti rusaknya peralatan tersebut.
Dalam praktikum ini digunakan dua metode sterilisasi yaitu sterilisasi fisik dan sterilisasi kimia. Metode sterilisasi fisik dilakukan dengan pemanasan pada peralatan yang akan disterilkan, seperti dengan menggunakan nyala api, cara ini disebut dengan metode sterilisasi panas kering. Peralatan yang digunakan umumnya peralatan yang menghasilkan nyala api yang berbahan bakar spiritus, contoh dari peralatan ini yaitu lampu bunsen, Cara ini digunakan untuk mensterilkan jarum ose sebelum digunakan. Cara lainnya pada metode fisik dilakukan dengan sterilisasi panas bertekanan dengan menggunakan peralatan yang disebut dengan oven. Alat ini digunakan untuk mensterilkan bahan yang terbuat dari besi, gelas dan plastik tahan panas.
Untuk metode selanjutnya yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sterilisasi kimia, dengan menggunakan bahan kimia tertentu. Kita bisa mensterilkan peralatan yang ada, misalnya dengan alkohol, larutan ini mampu membersihkan bakteri yang ada pada peralatan yang telah terkontaminasi. Cara ini dilakukan dengan cara membasahi kapas dengan sedikit alkohol, kemudian mengoleskan pada peralatan yang akan dibersihkan, untuk peralatan gelas yang sulit untuk melakukan pengelapan pada bagian dalamnya, cukup dengan cara menuangkan beberapa mili liter pada peralatan dan menggoyangkan peralatan tersebut hingga seluruh permukaan bagian dalamnya terbilas oleh larutan alkohol.
Dengan menggunakan cara ini kita juga harus memperhatikan beberapa hal yang memungkinkan kegagalan dalam pengamatan, misalnya saja kontaminasi mikroba yang menempel pada peralatan yang sedang disterilkan akibat dari pengamat yang sering berbicara tanpa menggunakan masker, dan juga pengamat harus memiliki anggota tubuh yang steril terutama tangan yang digunakan untuk membersihkan mikroba pada peralatan harus dalam steril dengan menggunakan beberapa tetes alkohol.

 V.    PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Dalam mensterilkan alat memakai terdapat tiga metode yaitu metode sterilisasi fisik, sterilisasi kimia, dan sterilisasi mekanik.
2.    Hal yang harus diperhatikan dalam sterilisasi yaitu jenis alat yang akan disterilisasikan terbuat dari bahan yang berbeda-beda. Karena dalam sterilisasi fisik harus memperhatikan ketahanan fisik peralatan terhadap proses sterilisasi serta kebersihan pengguna alat mikrobiologi.
B.     Saran
Saran yang dapat di ajukan adalah agar dalam praktikum selanjutnya sebaiknya praktikan memeriksa atau mencek terlebih dahulu peralatan-peralatan yang akan digunakan untuk praktikum agar pada saat mengoperasikan alat benar-benar secara maksimal dan praktikan tidak kebingungan dalam penggunaannya saat praktikum.
  
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, M., Dayrit, M.W., dan Siswadi, Y.  2009. Prinsip dan Praktik Keperawatan Perioperatif. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya.
Salemba Medika. Jakarta.
Gunawan, A. W. 2008. Usaha Pembibitan Jamur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Gruendemann, B.J., dan Fernsebner, B. 2006. Buku Ajar Keperawatan
Perioperatif . Kedokteran EGC. Jakarta.
Pruss, A. Girouil, E., dan Rushbrook, P. 2002. Pengelolaan Aman Limbah
Layanan Kesehatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Purnawijayanti, H. A. 2001. Sanitasi, Higine dan keselamatan kerja dalam
pengolahan makanan. Kanisius. Yogyakarta.
Walton, R.E., dan Torabinejad, M. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia      Edisi Tiga. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Yuyun,  A., dan Gunaisa, D. 2011. Cerdas mengemas produk makanan &
minuman. AgromediaPustaka. Jakarta


Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Material-is-me Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger