BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Biomolekul adalah makromolekul organik yang pada
umunya terdapat pada sel hidup, seperti makromolekul dan penyusun makromolekul,
metabolit dan molekul-molekul yang lain (vitamin, ATP, AMP, urea, dsb).
Makromolekul dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: protein, asam nukleat,
polisakarida dan lipida. Makromolekul sering disebut sebagai polimer (kecuali
lipida) yang tersusun dari monomer-monomer dengan berat molekul yang lebih
kecil disebut sebagai building blocks.
1.
Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida
adalah karbohidrat,
sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa. Beberapa polisakarida kompleks dapat juga memiliki atom
tambahan misalnya nitrogen, seperti pektin, kitin, dan lignin.
Polisakarida memiliki
ukuran molekul yang besar sehingga mudah sekali ditemukan variasi-variasi di
dalamnya. Variasi ini sering dapat dilihat perbedaannya melalui sifat-sifat
fisiknya. Menurut
strukturnya, dikenal polisakarida lurus dan bercabang. Semakin banyak cabang
yang dimiliki suatu molekul membuat polisakarida tersebut cenderung lengket.
Menurut fungsinya,
polisakarida dibedakan menjadi polisakarida cadangan (storage) dan
polisakarida penyusun (structural). Polisakarida cadangan berfungsi sebagai cadangan pemasok
energi (dalam bentuk gula) yang
dibutuhkan sel, melalui hidrolisis enzimatik. Polisakarida penyusun adalah bahan penyusun
sel atau jaringa. Polisakarida penyusun biasanya sukar diurai secara biologis
dan memerlukan asam kuat untuk memecahkan ikatan molekulnya. Sebaliknya,
polisakarida cadangan mudah diurai secara biologis.
Polisakarida biasa
diberi nama berdasarkan monomer penyusunnya. Polisakarida yang tersusun dari glukosa dinamakan glukan, sedangkan dari mannosa dinamakan mannan.
Contoh polisakarida adalah glikogen (penyimpan energy
kimia pada tubuh) dan pati (sumber energy pada tanaman). Molekul glikogen
merupakan polimer glukosa bercabang dengan ikatan 1,4-α-glikosidik dan
1,6-α-glikosidik pada percabangan. Glikogen sebagai cadangan makanan tubuh
tersimpan di dalam sel dengan bentuk terkonsentrasi dan apabila dilihat pada
electron mikrograf setelah pengecatan akan nampak sebagai granula berwarna
hitam. Pati terdiri dari amilosa (polimer glukosa dengan ikatan
1,4-α-glikosidik tanpa percabangan) dan amilopektin (polimer glukosa dengan
ikatan 1,4-α-glikosidikdan 1,6-α-glikosidik pada percabangan (Champbell, et. al, 2002). Granula pati bila diberi
Iod akan berwarna biru. Pati yang diberi air dan dipanaskan akan menyerap air
dan setelah mencapai suhu dan waktu tertentu maka granula pati akan pecah dan
pati mengalami gelatinasi. Pati yang mengalami gelatinasi dapat didegradasi
menjadi gula sederhana (glukosa, maltose, maltotriosa, maltotetraosa,
oligosakarida, dekstrin) oleh enzim amilase.
Tape adalah produk makanan terfermentasi tradisional yang
berasal dari ketela pohon maupun beras ketan. Kultur starter yang berisi amilolitik
fungi dan yeast akan memecah polisakarida menjadi gula sederhana yang dapat
digunakan oleh yeast untuk metabolism menghasilkan alcohol. Adanya gula
sederhana akan menjadikan tape berasa manis disertai dengan aroma alkohol.
2.
Lipid
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa
organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya
dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak
larut dalam air. Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang
terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter. Lipid adalah ester
asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam
pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena,
carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar,
1974)
Lemak
berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit
larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti
chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alcohol panas. Di masa lalu,
lemak bukan merupakan subjek yang menarik untuk riset biokimia. Karena
kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi
sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak dianggap
tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain,
contohnya karbohidrat dan asam amino.
Susu
merupakan salah satu bahan alami yang mempunyai nilai gizi tinggi dan telah
lama dimanfaatkan sebagai makanan manusia yang cukup penting. Susu dihasilkan
dari sekresi kelenjar mammae hewan mamalia. Susu mengandung lemak yang terdapat
dalam bentuk globula dengan diameter bervariasi antara 2-5µm, tergantung jenis
hewannya. Masing-masing globula dikelilingi oleh sebuah lapisan tipis yang
disebut membran. Membran ini mempunyai sifat dan komposisi yang sangat berbeda
dengan lemak susu maupun plasma, mengandung beberapa bahan reaktif dan enzim.
Membran globula lemak berfungsi melindungi lemak susu dari aktivitas enzim
lipase dan mencegah terjadinya koalesen antara satu globula dengan globula
lainnya.
Lemak susu
merupakan lipid sederhana, terdiri dari trigliserida, ester-ester dari
trivalent gliserol alcohol dan asam-asam lemak. Kira-kira 98% lipid terdiri
dari trigliserida, sisanya 2% merupakan campuran dari bahan-bahan lemak yang
dapat larut, seperti fosfolipid, sterol (khususnya kolesterol), digliserida,
dan monogliserida, sedikit vitamin (A,D,E, dan K) dan asam-asam lemak (Hidayat et. al, 2006).
1.2 Tujuan
o
Mahasiswa
dapat membedakan granula pati segar, pati tergelatinisasi maupun pati yang
telah terdegradasi oleh enzim.
o
Mahasiswa
dapat membedakan globula lemak pada susu segar, susu pasteurisasi, susu UHT dan
susu fermentasi.
BAB II
METODE
2.1 Alat dan Bahan
A. Alat
ü Mikroskop
ü Beaker Glass
ü Ose
ü Gelas Preparat
ü Penutup Preparat
B. Bahan
ü Tape
ü Tepung Tapioka
ü Minyak Kelapa
2.2 Cara Kerja
1) Pembuatan preparat tepung tapioca
a. Diambil 1 ose tepung tapioca
b. Diletakkan pada gelas preparat,
ditetesi air dan diberi penutup
c. Diamati dengan mikroskop
d. Untuk memperjelas pengamatan dapat
ditambahkan cat Iod
2) Pembuatan preparat tape ketela
a. Diambil 1 ose tape ketela bagian
tengah
b. Diletakkan pada gelas preparat,
ditetesi air dan diberi penutup
c. Diamati dengan mikroskop: granula
dan komponen serat
d. Untuk memperjelas pengamatan dapat
ditambahkan cat Iod
3) Pembuatan preparat minyak kelapa
a. Diambil 1 ose minyak kelapa
b. Diletakkan pada gelas preparat dan
diberi penutup
c. Diamati dengan mikroskop
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hail Pengamatan
3.2 Pembahasan
·
Pati
tapioca memiliki bentuk bulat dan berwarna putih dengan beberapa yang berwarna
hitam ukurannya tidak sama antara 1 bulatan dengan bulatan yang lain, ada yang
berkoloni 2 dan 3 ada juga yang sendiri.
·
Pati
Tape memiliki bentuk lonjong seperti beras dengan warna hitam.
·
Minyak
memiliki bentuk bulatan-bulatan kecil yang menyebar.
BAB IV
KESIMPULAN
Pati tape merupakan pati yang
tergelatinisasi sedangkan pati tapioca adalah pati yang terdegradasi oleh
enzim. Minyak memiliki globula lemak.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku penuntun praktikum Biologi Seluler oleh team teaching
Fakultas Teknologi Pertanian
Ernisa,Ayu.Makalah
Farmakognosi polisakarida. https://www.academia.edu/6313420/Makalah_Farmakognosi_polisakarida, 22 November 2014
Syafar,Asfar. MAKALAH
ILMU NUTRISI TERNAK
LEMAK DAN LIPID. https://www.academia.edu/5471304/Makalah_LEMAK_dan_LIPID_-_Ilmu_Nutrisi, 22 November 2014
0 komentar:
Posting Komentar