Minggu, 10 Mei 2015

Jawaban Tugas Pendahuluan Praktikum Percobaan Spot Welding

  1. Las Titik (Spot Welding)

1.      Gambarkan dan jelaskan prinsip kerja dari proses pengelasan titik!

Las titik menggungunakan kombinasi dari padas dan tekanan untuk memadukan logam. Panas ditimbulkan dari hambatan listrik dari aliran listrik yang terbentuk pada rangkain persambungan logam yang dilas.





2.      Gambar dan jelaskan distribusi temperatur pada proses pengelasan titik!


Energi panas yang timbul pada proses pengelasan ini adalah dibrikan oleh elektroda an tergantung pada arus listrik, hambatan angkaian dan lama waktu pemakaian arus. Secara matematis diperoleh rumus
                      , dimana     H = panas yang timbul
                  I = arus listrik
                  R = hambatan
             t = waktu
3.  Jelaskan 4 tahap waktu dalam 1 siklus pengelasan pada las titik!
Seperti pada gambar untuk soal no 2, dapat dibuat diagram antara gaya dan arus listrik  sbagai berikut :

Yang pertama adalah benda dibuat atau diletakkan diantara elektroda. (belum ada pengaruh gaya dan arus listrik). Tahap 1 elektroda menekan benda kerja dangan gaya f. Tahap 2 adalah tahap pengelasan, dimana arus listrik dijalankan sehingga menghasilkan panas. Tahap 3 arus listrik dimatikan, tetapi gaya penekan benda meningkat. Tahap 4 adalah elektroda dibuka dan proses pengelasan telah selesai.

B. Las Oksiasetilen ( oxyacetylene welding)

    1. Jelaskan prinsip kerja dari proses pengelasan oksiasetilen!

Las oksiasetilen adalah proses pengelasan lebur oleh api bertemperatur tinggi yang timbul dari pembakaran asetilen dan oksigen. Pada prinsipnya pengelasan ini menggunakan bermacam-macam bahan bakar yang ditambahkan dengan oksigen untuk membakar. Untuk melas terkadang digunakan logam pengisi (filler metal) dan ada kalanya tekanan yang diaplikasikan pada las oksiasetilen yang bersentuhan dengan permukaan benda kerja

    1. Gambarkan dan jelaskan daerah temperatur pengelasan yang terdapat pada las oksasetilen !


Asetilen (C2H2) adalah bahan bakar yang paling populer, karena temperaturnya lebih tinggi dibanding yang lain, suhunya dapat mencapai 34800C (63000F). Nyala api diproduksi dengan reaksi kimia antara gas asetilen dengan oksigen dalam 2 tahap.
Tahap 1                  C2H2  + O2   →   CO +  H2 +  heat
Tahap 2                  2CO + H2  + 1.5O2    →   2CO2 + H2O + heat
 Kedua tahap pembakaran ini tampak pada nyala api yang dikeluarkan dari torch jika pemcampuran dari oksigen dan asetilen berbanding sama  1:1. Reaksi tahap 1
seperti terlihat adalah inner cone. Suhu  tertinggi dari  nyala api ada di ujung inner cone. Selama pengelasan outer envelope melindungi permukaan brnda kerja yang bergabung dan melindungi meja dari otmosfer sekitar

3.Gambar dan jelaskan sketsa oksiaserilen welding torch dan suplai gas


Campuran gas C2H2  adn O2 yang digunakan sebagai bahan bakar dialirkan bersama kedalam torch. Ujung torch dibuat mengecil agar dapat menghasilkan tekanan yang tinggi sdan dapat mengarahkan pembakaran denga baik. 

C. Las Busur Listrik

1.  Pengelasan busur listrik adalah sebuah pengelasan dengan meleburkan dan memadukan logam dengan panas yang diterima dari pancaran api listrik diantara elektroda dan benda kerja.  Prinsip kerja ini juga dipakai dalam proses pemotongan logam dengan api listrik



Seperti ditunjukkan pada gambar, elektroda yang dihubungkan dengan sumber tenaga (lintrik) melepaskan arus listrik diantara celah rangkaian. Ini berlanjut karena adanya ion-ion panas berbentuik gumpalan gas yang disebut plasma. Untuk memulai pancaran bunga api (arc) padam pengelasan ini, elektroda disentuhkan dengan benda kerja dan dipisahkan dengan cepat dari benda kerja  dengan jarak dekat. Energi listrikdari bunga api yang terbentuk dapat menghasilkan temperatur hingga 55000C.


2. Proses pengelasan elektroda listrik dapat dilakukan tanpa logam pengisi


Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Material-is-me Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger