TUJUAN PRAKTIKUM
DASAR TEORI
Menentukan kekuatan lentur (flexural stength) material
Menentukan kemampubentukan (formability) dari material
Menentukan modulus elastisitas material (E)
Penentuan gaya geser aksial pada sebuah irisan balok harus memenuhi dua syarat statika yang harus dipenuhi oleh segmen yaitu Fx = 0 dan Fy = 0. Selain itu ada pula syarat M = 0 yang harus dipenuhi dengan menbuat sebuah kopel atau momen perlawanan dalam pada luas penampang dari irisan untuk menghadapi momen akibat gaya-gaya luar.
Dengan merujuk syarat yang harus dipenuhi maka diperoleh bahwa besar momen perlawanan dalam adalah sama dengan momen luar. Momen ini cenderung melenturkan balok sehingga disebut momen lentur. Untuk menentukan momen ini perlu dijaga keseimbangan segmennya, tidak terkecuali gaya V dan P. Misalkan terdapat sebuah batang ditumpu pada titik A dan B menerima beban transfersal P ditunjukkan dengan gambar:
Dari gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pembebanan dengan metode 4 bending test menyebabkan terjadinya momen lentur murni, yaitu suatu kondisi dimana tidak ada gaya lain yang bekerja selain momen itu sendiri. Momen lentur murni inilah yang akan membantu untuk memudahkan perhitungan. Oleh karena itu 4 bending test lebih baik dan akurat jika dibandingkan 3 bending test. Diagram momen lentur yang terjadi di setiap penampang melintang dan diagram gaya geser transversal ditunjukkan pada gambar diatas. Pada pembebanan di daerah elastis, momen lentur tersebut menyebabkan timbulnya tegangan pada penampang melintang sebesar:
dimana
sigma = Tegangan Normal
Mb = Momen lentur di penampang melintang yang ditinjau
C = Jarak dari sumbu netral ke elemen yang ditinjau
I = Momen inersia penampang
Untuk spesimen yang mempunyai penampang segi empat, maka tegangan normal maksimum pada penampang x-x adalah:
dan defleksinya adalah:
dimana:
P= Beban yang bekerja L= Panjang Spesimen
b= Lebar spesimen h= Tebal spesimen
sigma = defleksi E= Modulus elastisitas
I= Momen Inersia penampang
0 komentar:
Posting Komentar